Manfaat Gula Aren untuk Kesehatan

Tips Sehat Ala Ippho Santosa – No 3 Gunakan Gula Aren

Selama 3 hari, saya dan tim berkesempatan untuk melatih mitra-mitra saya. Kami tidak bicara soal bisnis saja, melainkan juga soal kesehatan. Yah, apa gunanya kaya-raya tapi kalau ternyata sakit-sakitan? Right?

Di sini ada sejumlah tips sehat yang mentor-mentor ajarkan. Apa saja?

  • Pertama, makan buah 3 kali sehari, sebelum makan.
  • Kedua, hindari setidaknya kurangi goreng-gorengan.
  • Ketiga, ganti gula dengan madu atau gula aren. Ini sangat sederhana, tapi dampaknya besar sekali.

Ngomong-ngomong, kenapa pria lebih cepat meninggal? Suka atau tidak suka, secara ilmiah, faktanya yah begitu. Kenapa?

Pertama, dibanding wanita, pria lebih susah diajak untuk menjalani gaya hidup sehat dan sering makan berlebihan. Kedua, sebagian besar pria malas menjalani tes kesehatan karena masalah ego atau masalah kepedean.

Ketiga, sebagian pria semasa mudanya memiliki perilaku yang agresif dan kebiasaan yang berbahaya. Nah, sebenarnya, ketiga faktor yang terakhir ini masih bisa dikendalikan. Ya, masih bisa dikendalikan.

tips sehat

Lantas, adakah faktor-faktor yang tidak bisa dikendalikan? Ada. Mari kita simak ulasan berikut ini.

Survei Vanity Fair terhadap sekitar 1.000 pria dewasa, ternyata 70% pria, kalau boleh memilih, akan memilih meninggal duluan sebelum istrinya. Yah maunya begitu. Dan rupa-rupanya, kemauan mereka itu ‘terkabul’ dalam dunia nyata, hehehe. Terjadi beneran.

Terlepas dari itu, kenapa pria lebih cepat meninggal ketimbang wanita? Ini dijawab oleh Buzzle.

Begini. Pertama, pria tidak terlatih menghadapi perubahan fisik yang ekstrim. Beda dengan wanita yang terlatih, berhubung pernah hamil dan melahirkan. Btw, ini lazim terjadi pada mamalia, di mana si betina cenderung hidup relatif lebih lama ketimbang si jantan.

Sebab-sebab lain? Kedua, karena adanya menstruasi, wanita mengalami pengurangan zat besi dan juga pengurangan radikal bebas. Ini ada baiknya. Sementara, pria tidak mengalami fenomena ini.

Ketiga, pria pun terus-menerus memproduksi hormon testosteron sepanjang hidupnya, di mana ini tidak menguntungkan saat mereka beranjak tua. Boleh dibilang, faktor-faktor di atas sulit untuk dikendalikan.

Sekali lagi, ini adalah faktor-faktor yang sulit bahkan tidak bisa dikendalikan.

Lantas, apa saran praktis saya? Fokuslah pada faktor-faktor yang masih bisa kita kendalikan. Perbaiki. Lalu, bagaimana dengan faktor-faktor yang belum bisa kita kendalikan? Yah, berpikir positif saja. Setelah itu, yah berdoa. Insya Allah hasilnya bisa jauh lebih baik. Siap praktek?

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Semoga bermanfaat! [sumber tulisan]


jual gula aren asli

Order di Sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *